Air merupakan faktor dasar dalam pertanian. Air diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kecukupan air tanaman selama masa tanam mencerminkan potensi produksi tanaman pada akhir masa tanam. AquaCrop
adalah versi terbaru dari CROPWAT, suatu software berbasiskan windows yang
didesain untuk mensimulasikan biomassa dan respons hasil panen tanaman di
lapangan dengan berbagai tingkat ketersediaan air. Penerapannya meliputi lahan
tadah hujan berserta kelengkapannya, defisit dan irigasi penuh. AquaCrop
berdasarkan mesin pertumbuhan digerakkan oleh air yang menggunakan
produktivitas air biomassa (atau efesiensi penggunaan air biomassa) sebagai
parameter pertumbuhan utama (WPb). AquaCrop adalah alat untuk memprediksi
produksi tanaman dengan kondisi manajemen air yang berbeda dalam kondisi sekarang
dan perubahan iklim di masa akan datang AquaCrop juga menginvestigasi strategi
manajemen yang berbeda, dalam kondisi sekarang dan perubahan iklim di masa akan
datang (UNFCCC, 2014). Menurut FAO (2013), AquaCrop adalah
model produktifitas air tanaman yang dikembangkan oleh Divisi Tanah dan Air
dari FAO. AquaCrop dapat menyimulasikan hasil panen air tanaman terna (herbaceous) dan sangat cocok untuk
kondisi dimana air adalah kunci faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman.